Kamis, 10 Juli 2008

Politik- Seminar PKS

Seminar PKS dan Kepemimpinan Kaum Muda :

Jangan Terjebak Pada Sekat

Kamis Siang (19/6) nan cerah di keramaian kota Jakarta. Salah satu ruangan bernama Garden Terrace di hotel Four Seasons, Jakarta tampak ramai didatangi orang. Sekitar seratus orang duduk di dalam ruangan pada bangku yang sudah disediakan. Ternyata, mereka akan mengikuti seminar “PKS dan Kepemimpinan Kaum Muda” sekaligus peluncuran majalah Biografi Politik edisi Satu Abad Kebangkitan Nasional.

Acara yang dimulai pada pukul 12.00 wib ini dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault yang dipercaya menjadi tokoh muda terpopuler. Sedangkan, para narasumber adalah Presiden PKS, Tifatul Sembiring, Pemimpin Redaksi majalah Biografi Politik, Yudi Latif, Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari dan mantan aktivis PRD yang kini menjadi pengurus PDIP, Budiman Sudjatmiko.

Acara resmi dibuka dengan sambutan dari Pemimpin Umum majalah Biografi Politik, La Tofi yang dilanjutkan dengan pidato singkat Adhyaksa Dault. Dalam pidato itu, dia mengingatkan pada perkataan Bung Karno, tentang jas merah atau jangan sekali-kali melupakan sejarah.

Melihat sejarah demokrasi bangsa, Adhyaksa Dault menilai golongan yang punya potensi besar memperbaiki adalah kaum muda. “Peubahan yang dinginkan akan terjadi kalau berpusat pada perjuangan bersama. Generasi muda harus berpusat pada perjuangan bersama, apa pun partai dan ormas bukanlah menjadi persoalan hingga kita terjebak pada sekat-sekat yang ada,” jelasnya.

Acara yang berlangsung selama tiga jam ini dipandu oleh artis yang sekaligus menjabat Wakil Pemimpin Umum majalah Biografi Politik, Peggy Melati Sukma. Dalam diskusi tersebut, munculnya pemimpin muda lahir sebagai pengaruh pencalonan presiden oleh Barack Obama di Amerika Serikat. Budiman Sudjatmiko lalu melontarkan pernyataan semuanya tidak bisa mengacu pada Amerika Serikat, melainkan memang kepada kebutuhan. “Jadi, tatanan bagi kepemimpinanan kaum muda sejauhmana dia bisa memlihara, menjaga instusional building bukan image building,” katanya.

Tentang kriteria sosok muda, Tifatul Sembiring mengungkapkan, muda itu bukan sekadar usia tapi juga segar dalam berbagai sendi. Sedangkan M. Qodari mengingatkan, jangan terpaku pada siapa sosok pemimpin muda, tapi yang bagaimana, menurut saya hal itu yang belum dieksplorasi,” tambahnya.

Ada masukan yang berikan oleh Yudi Latif kepada PKS agar menggandeng partai lain seperti PDIP yang punya ideologi nasionalisme kental serta loyalitas keanggotaan yang dominan.

Tidak ada komentar: